Pingsan terjadi karena aliran darah yang menuju otak tidak memadai
sehingga menyebabkan Anda kehilangan kesadaran dan biasanya hanya
sebentar (beberapa menit).Penyebabnya bisa jadi ringan dan tidak berbahaya, namun hal ini dapat
menjadi tanda adanya penyakit serius yang membutuhkan pertolongan
medis. Oleh karena itu, disarankan untuk segera menangani kehilangan
kesadaran sampai kondisinya membaik.
1. Percikan air dan bau bawang tak manjur
Salah satu
cara yang sering digunakan untuk membangunkan seseorang yang pingsan
adalah memercikkan air pada wajah mereka dan memberi mereka bau-bauan
seperti bawang putih atau bawang merah. Meski metode ini biasanya bisa
digunakan, namun metode semacam ini seringkali gagal membangunkan orang
yang pingsan.
2. Topang tubuh mereka
Pingsan
adalah tahap akhir dari seseorang yang kehilangan kesadaran. Sebelum
orang tersebut benar-benar tak sadarkan diri, biasanya tubuhnya sudah
goyah dan dia mulai kehilangan kesadaran sedikit demi sedikit. Saat itu,
sebaiknya topang tubuh korban dan letakkan perlahan. Hal ini mencegah
cedera yang lebih berat pada kepala atau tubuh korban jika dia
benar-benar jatuh saat pingsan.
3. Survei area pingsan
Ketika
Anda melihat seseorang yang sudah tergeletak pingsan, segera survei
daerah di sekitarnya dengan cepat dan jangan membuang waktu. Bisa jadi
mereka pingsan akibat gigitan beracun, gas beracun, panas yang
berlebihan, atau ada hal-hal yang membahayakan seperti aliran listrik
yang terbuka. Segera pindahkan korban dari tempat tersebut jika
terdeteksi adanya bahaya di sekitarnya.
4. Cek respon korban
Sangat
[penting untuk melihat apakah korban bisa merespon Anda atau
benar-benar pingsan. Coba panggil namanya atau ajukan beberapa
pertanyaan. Anda juga bisa menepuk pundaknya beberapa kali. Biasanya
orang yang pingsan ada yang langsung sadar setelah beberapa saat.
Tenangkan mereka jika mereka sudah mulai merespon. Jangan bangunkan
mereka langsung. Biarkan mereka berbaring beberapa saat sebelum
memeriksakan mereka ke dokter terdekat.
5. Telepon bantuan dan lakukan CPR
Jika
korban tak segera sadar, cek napas dan detak jantungnya. Jika napasnya
mulai hilang dan melemah segera telepon bantuan dan lakukan CPR. Namun
hanya lakukan langkah ini jika Anda benar-benar telah mahir
melakukannya. Jika tidak, segera panggil bantuan atau ambulans.
6. Jangan gerakkan korban
Jika
Anda mengetahui adanya tulang patah atau cedera pada bagian leher dan
kepala, jangan gerakkan korban. Jangan juga gerakkan bagian kepala
korban karena hal ini bisa menyebabkan cedera yang lebih serius. Segera
panggil bantuan. Namun jika kepalanya tak mengalami cedera, Anda bisa
mengangkat kakinya agar darah mengalir ke jantung dan otak. Hal ini
biasanya bisa membuat korban pingsan sadar, namun juga tak selalu
berhasil.
7. Jangan bergerombol
Sangat
penting untuk memberikan udara segar pada korban yang pingsan. Untuk itu
jangan mengerubungi korban pingsan dan bergerombol di sekitarnya.
Longgarkan pakaian korban yang terasa sesak. Jangan masukkan apapun pada
mulut korban seperti air atau makanan karena ini bisa membuat mereka
tersedak dan menghalangi jalan napas mereka.
8. Minuman manis
Ketika
koran sudah sadar, berikan dia minuman yang manis, misalkan jus buah
dan camilan yang asin. Biasanya pingsan disebabkan oleh rendahnya gula
darah, kurang garam, dan dehidrasi. Tekanan darah rendah juga bisa
menjadi salah satu penyebab pingsan.
Luka
bakar adalah kerusakan pada kulit yang sering disebabkan oleh panas dan
bisa sangat menyakitkan hingga mengakibatkan gejala seperti:
- Kulit memerah
- Kulit mengelupas
- Luka melepuh
- Kulit hangus
- Pembengkakan
Berikut ini adalah beberapa penyebab luka bakar yang sering terjadi:
- Suhu panas. Biasanya disebabkan oleh api, uap, cairan, atau benda yang panas.
- Listrik. Ini bisa disebabkan karena terkena arus listrik atau pun petir.
- Sinar matahari.
Kondisi ini disebabkan karena pajanan terhadap sinar matahari. Beberapa
alat untuk menggelapkan warna kulit juga bisa mengakibatkan luka bakar.
- Kimia. Biasanya disebabkan karena bersentuhan dengan bahan kimia rumah tangga maupun industri.
- Radiasi. Peralatan seperti X-ray dan terapi radiasi untuk penderita kanker juga bisa mengakibatkan luka bakar pada kulit.
Selain
menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit, penyebab-penyebab di atas
juga bisa melukai bagian tubuh lainnya, seperti otot, pembuluh darah,
saraf, paru-paru, dan mata.
Tingkat Keparahan
Bagi
Anda yang mengalami luka bakar ringan, pastikan untuk membersihkan
daerah yang terkena luka bakar. Hindari memecahkan sendiri luka melepuh
pada kulit. Hal ini dilakukan untuk menghindari infeksi terhadap luka,
terlebih ketika Anda memecahkan luka melepuh dengan benda yang tidak
steril.
Tingkat keparahan luka bakar seseorang sangat tergantung kepada:
- Ketebalan lapisan kulit yang terbakar
- Ukuran dan lokasi luka bakar
- Penyebab luka bakar
- Usia dan faktor kesehatan penderita luka bakar
Terdapat
beberapa luka yang harus langsung ditangani oleh IGD di rumah sakit,
terutama luka bakar akibat bahan kimia dan listrik. Luka bakar yang
besar dan dalam juga perlu ditangani secepatnya. Begitu juga dengan luka
bakar pada sebagian lapisan kulit wajah, tangan, lengan, kaki, atau
alat kelamin juga dianggap sebagai kondisi yang memerlukan penanganan
medis. Terutama pada wanita hamil dan juga balita, luka bakar juga harus
mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Operasi plastik mungkin
diperlukan jika luka bakar yang terjadi terlalu parah.
Jika Anda
menghirup asap atau pun uap kimia atau bersuhu panas, Anda juga perlu
diperiksa secara medis. Menghirup uap panas atau gas bisa menyebabkan
paru-paru terluka. Menghirup gas beracun seperti karbonmonoksida bisa
mengakibatkan kondisi keracunan.
Pengobatan Luka Bakar
Terdapat
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menangani luka bakar sebagai
pertolongan pertama. Langkah pertama adalah mendinginkan luka bakar
yang terjadi dengan air biasa kira-kira selama 20-30 menit. Pastikan
tidak memakai es, air es, krim, atau bahan yang berminyak untuk
mendinginkan luka bakar. Es atau pun air es yang diterapkan secara
langsung, bisa membuat luka makin parah.
Singkirkan pakaian atau
pun aksesoris yang menutupi kulit yang terbakar. Jika pakaian atau pun
aksesoris yang ada sudah menempel pada kulit yang terbakar, usahakan
untuk tidak mengangkatnya.
Pastikan orang yang mengalami luka
bakar tetap merasa hangat. Bisa menggunakan selimut untuk menutupi
tubuhnya, tapi jangan sampai menggores bagian kulit yang mengalami luka
bakar. Luka bakar bisa ditutupi dengan plastik atau perban steril.
Dan terakhir, penderita disarankan untuk minum obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen jika
sakit mengganggu atau terasa tidak tertahankan. Bacalah petunjuk dan
peringatan yang terkandung di bungkus obat sebelum mulai mengonsumsinya.
Bayi
dan anak kecil sering mengalami luka bakar serius karena kelalaian atau
karena mereka bermain dengan peralatan dan perlengkapan rumah. Berikut
ini adalah beberapa cara untuk menghindarkan anak mengalami luka bakar:
- Ajari anak untuk tidak bermain di wilayah dapur. Banyak peralatan atau bahan yang bisa menimbulkan luka bakar.
- Usahakan
untuk menyetrika di atas meja yang cukup tinggi dan jauh dari jangkauan
anak kecil. Jangan lupa untuk segera mematikan setrika setelah
memakainya.
- Simpan korek api atau peralatan yang dapat menghasilkan api jauh dari jangkauan dan penglihatan anak-anak.
- Jauhkan minuman panas dari anak kecil.
- Ajari anak untuk tidak dekat-dekat dengan knalpot kendaraan yang panas atau kendaraan yang baru dipakai.
- Periksa suhu air yang akan dipakai untuk mandi bayi Anda. Gunakan siku Anda untuk memeriksa kehangatan air.
- Berikan
pengertian tentang peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang bisa
menyebabkan luka bakar pada anak Anda. Terutama perlengkapan yang
menggunakan arus listrik.
Sebuah luka tusukan biasanya tidak menyebabkan pendarahan yang
berlebihan. Seringkali luka tampak menutup seketika. Tapi hal ini bukan
berarti tidak memerlukan pengobatan.
Luka tusukan, misalnya karena menginjak paku, bisa berbahaya karena
risiko infeksi yang ditimbulkan. Luka akibat gigitan manusia atau hewan
sangat rentan terhadap infeksi. Jika gigitan itu berdarah hingga
menyebabkan perdarahan terus berlanjut, carilah bantuan medis.
Saat mengalami luka tusuk, pertolongan pertama yang bisa dilakukan antara lain:
1. Hentikan perdarahan. Beri tekanan lembut dengan kain atau perban
bersih. Jika perdarahan berlanjut setelah beberapa menit tekanan, cari
bantuan darurat.
2. Bersihkan luka. Bilas luka dengan air jernih. Gunakan pinset yang
dibersihkan dengan alkohol untuk menghilangkan partikel kecil yang
nampak di permukaan. Jika kotoran tetap tertanam, temui dokter.
Bersihkan daerah sekitar luka dengan sabun dan lap bersih.
3. Oleskan antibiotik. Setelah luka dibersihkan, oleskan lapisan tipis krim antibiotik atau salep.
4. Tutup luka. Perban dapat membantu menjaga luka tetap bersih dan menjaga bakteri berbahaya menginfeksi luka.
5. Ganti perban secara teratur. Lakukan hal ini setidaknya setiap hari atau setiap kali luka menjadi basah atau kotor.
6. Perhatikan tanda-tanda infeksi. Temui dokter jika luka tidak kunjung
sembuh atau jika luka menjadi kemerahan, hangat atau bengkak.
Temui dokter jika luka tusuk itu dalam, terjadi pada kaki,
terkontaminasi dengan tanah atau air liur, dihasilkan oleh binatang atau
gigitan manusia.
Jika belum pernah disuntik tetanus dalam waktu lima tahun, dokter
mungkin akan merekomendasikan suntikan dalam waktu 48 jam dari saat
terjadinya cedera.
Apabila binatang, terutama anjing liar atau binatang liar, adalah
penyebab luka itu, Anda mungkin saja terkena rabies. Dokter mungkin
memberikan antibiotik dan menyarankan memulai serangkaian vaksinasi
rabies.
Gejala dan Tanda Patah Tulang
Mengingat besarnya gaya yang diterima maka kadang kasus patah tulang
gejalanya dapat tidak jelas. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin
dijumpai pada patah tulang:
- Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang
patah. Seing merupakan satu-satunya tanda yang terlihat. Cara yang
paling baik untuk menentukannya adalah dengan membandingkannya dengan
sisi yang sehat.
- Nyeri di daerah yang patah dan kaku pada saat ditekan atau bila digerakkan.
- Bengkak, disertai memar / perubahan warna di daerah yang cedera.
- Terdengar suara berderak pada daerah yang patah (suara ini tidak perlu dibuktikan dengan menggerakkan bagian cedera tersebut).
- Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka.
Pembagian Patah Tulang
Berdasarkan kedaruratannya patah tulang dibagi menjadi 2 yaitu:
- Patah tulang terbuka
- Patah tulang tertutup
Yang membedakannya adalah lapisan kulit di atas bagian yang patah.
Pada patah tulang terbuka, kulit di permukaan daerah yang patah terluka.
Pada kasus yang berat bagian tulang yang patah terlihat dari luar.
Perbedaannya adalah jika ada luka maka kuman akan dengan mudah sampai ke
tulang, sehingga dapat terjadi infeksi tulang. Patah tulang terbuka
termasuk kedaruratan segera.
Pembidaian
Penanganan patah tulang yang paling utama adalah dengan melakukan
pembidaian. Pembidaian adalah berbagai tindakan dan upaya untuk
mengistirahatkan bagian yang patah.
Tujuan pembidaian
- Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.
- Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mempercepat penyembuhan
Beberapa macam jenis bidai:
1. Bidai keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain
yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik
dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan
bahan yang memenuhi syarat di lapangan. Contoh: bidai kayu, bidai udara,
bidai vakum.
2. Bidai traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya
dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada
patah tulang paha. Contoh: bidai traksi tulang paha.
3. Bidai improvisasi.
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk
penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan
kemampuan improvisasi si penolong. Contoh: majalah, koran, karton dan
lain-lain.
4. Gendongan/Belat dan bebat.
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain
segitiga) dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk
menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh: gendongan lengan.
Pedoman umum pembidaian
Membidai dengan bidai jadi ataupun improvisasi, haruslah tetap mengikuti pedoman umum sebagai berikut:
- Sedapat mungkin beritahukan rencana tindakan kepada penderita.
- Sebelum membidai paparkan seluruh bagian yang cedera dan rawat perdarahan bila ada.
- Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan di daerah patah atau di bagian distalnya.
- Nilai gerakan-sensasi-sirkulasi (GSS) pada bagian distal cedera sebelum melakukan pembidaian.
- Siapkan alat-alat selengkapnya.
- Jangan berupaya merubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam posisi ketika ditemukan.
- Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.
- Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum
dipasang diukur lebih dulu pada anggota badan penderita yang sehat.
- Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut. Upayakan juga membidai sendi distalnya.
- Lapisi bidai dengan bahan yang lunak, bila memungkinkan.
- Isilah bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai dengan bahan pelapis.
- Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
- Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, kemudian sendi atas dari tulang yang patah.
- Selesai dilakukan pembidaian, dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama.
- Jangan membidai berlebihan.
Pertolongan cedera alat gerak
- Lakukan penilaian dini. Kenali dan atasi keadaan yang mengancam jiwa. Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat.
- Lakukan pemeriksaan fisik.
- Stabilkan bagian yang patah secara manual, pegang sisi sebelah atas
dan sebelah bawah cedera. Jangan sampai menambah rasa sakit penderita.
- Paparkan seluruh bagian yang diduga cedera.
- Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada.
- Siapkan semua peralatan dan bahan untuk membidai.
- Lakukan pembidaian.
- Kurangi rasa sakit dengan cara mengistirahatkan bagian yang cedera,
mengompres es pada bagian yang cedera (khususnya pada patah tulang
tertutup) dan membaringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Obat Tradisional
Selama berabad-abad, berbagai macam obat telah berupaya ditemukan manusia untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak zaman yang paling awal, obat tradisional yang kebanyakan berupa obat herbal
telah digunakan untuk mengobati penyakit. Misalnya Papirus Ebers, yang
disusun di Mesir sekitar abad ke-16 SM, memuat ratusan obat rakyat untuk
berbagai penyakit. Akan tetapi, pengobatan herbal biasanya diturunkan
secara lisan dari generasi ke generasi.
Meskipun ada yang
berpendapat bahwa obat tradisional atau obat herba lebih aman daripada
obat-obat farmasi modern, obat tradisional bukannya tidak berisiko.
Peringatan dan rekomendasi apa saja yang hendaknya dicamkan seseorang
sewaktu mempertimbangkan pengobatan herbal atau obat tradisional?
Sebelum membahas mengenai risiko obat tradisional, berikut ini adalah
beberapa resep obat tradisional dan fakta pengobatan
dari masing-masing resep tersebut yang berkhasiat untuk mengatasi
beberapa jenis penyakit dan mengatasi problem untuk penampilan pribadi.
Kolesterol dan Diabetes
- Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan tersebut.
- Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin sebagai zat yang mampu menurunkankan kolesterol. Dapat pula menurunkan kadar gula dalam darah.
Laos
mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi darah
dan proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang
berlebih.
Hipertensi
- Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.
- Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga mengurangi produksi hormon stres.
Sakit Kepala
- Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.
- Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar
mengandung minyak atsiri yang akan memperlancar peredaran darah juga
berfungsi sebagai analgetik untuk mengurangi sakit di kepala.
Batuk
- Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.
- Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C
yang dapat memperbaiki ketahanan tubuh untuk melawan flu. Juga
berfungsi sebagai antiseptik yang mampu membuang racun dalam tubuh.
Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk mengalahkan penyakit.
Luka
- Resep: Oleskan madu pada bagian yang terluka
- Fakta: Madu mengandung hydrogen peroxide dan gluconic acid yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi dan membantu pertumbuhan sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.
Mimisan
- Resep: Gulung daun sirih yang telah dibersihkan dan masukkan ke dalam lubang hidung.
- Fakta: Daun sirih
mampu untuk mengurangi pendarahan, termasuk pada pendarahan di selaput
lendir hidung seperti yang terjadi pada orang yang mengalami mimisan
ini.
Bau Mulut
- Resep: Rebus daun sirih, cengkeh dan kunyit. Lalu kumur dengan menggunakan air rebusan tersebut.
- Fakta:
Daun sirih dan cengkeh mengandung zat antiseptik. Kunyit mengandung
kurkumin yang mampu mengatasi infeksi kuman penyebab bau mulut.
Keputihan
- Resep: Rebus daun sirih dan sambiloto.
- Fakta:
Daun sirih berfungsi sebagai antiseptik. Sambiloto berfungsi sebagai
antiflamasi yang mampu membunuh jamur dan mencegah rasa gatal.
Nyeri haid
- Resep: Rebus kunyit bersama dengan asam jawa.
- Fakta: Kunyit mengandung kurkumin. Asam jawa mengandung fruit acid yang akan membuat darah haid menjadi lancar dan mengurangi kram perut.
Susah Tidur
- Resep:
Mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah hidung agar dapat
tercium. Bisa juga dengan minum jus mentimun, pisang dan biji pala.
- Fakta: Aromaterapi dengan menggunakan bunga lavender membuat seseorang lebih cepat tidur dengan nyenyak.
Mentimun banyak mengandung vitamin C. Pisang mengandung karbohidrat dan asam folat yang melancarkan sirkulasi darah. Biji pala mengandung minyak atsiri yang mempu membuat pikiran menjadi tenang.
Bibir Kering
- Resep: Oleskan madu pada bibir.
- Fakta: Madu berfungsi sebagai antioksidan dan humecant yang dapat mempertahankan kelembaban, termasuk kelembaban bibir sehingga bibir tidak menjadi pecah-pecah.
Gigi Kusam
- Resep: Lumatkan stroberi dan campur dengan setengah sendok teh baking soda.
Oleskan pada gigi, diamkan selama beberapa menit kemudian bersihkan.
Lakukan sesekali saja, karena asam ini dapat mengikis gigi Anda bila
digunakan secara sering.
- Fakta: Stroberi mengandung malic acid yang berfungsi sebagai pemutih alami.
Kerutan
- Resep: Ambil putih telur dan oleskan pada wajah, gunakan sebagai masker.
- Fakta: Putih telur mangandung albumin yang dapat berfungsi sebagai pelembab dan mengencangkan kulit.
Ketombe
- Resep: Rendam irisan cabe rawit dalam perasan air jeruk nipis. Oleskan pada kepala sebelum keramas.
- Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C dan fruit acid. Sedangkan cabe rawit mengandung kapsaisin yang mampu membunuh bakteri atau jamur sehingga kulit kepala menjadi bersih.
Sengatan Lebah
- Resep: Oleskan pasta gigi atau campuran baking soda dan air pada bagian yang tersengat. Jangan lupa untuk mengeluarkan sengat yang tertinggal pada tubuh.
- Fakta: Pasta gigi dapat menetralkan rasa sakit akibat sengatan. Baking soda dapat memberi rasa nyaman pada luka sengatan.
Kulit Terbakar atau Melepuh
- Resep: Oleskan lidah buaya pada bagian tubuh yang melepuh.
- Fakta: Lidah buaya mengandung mucopolysaccharides
yang bermanfaat sebagai antiseptik dan antiradang sehingga membantu
agar kulit yang melepuh tidak terinfeksi kuman juga mencegah terjadinya
kemerahan akibat radang. Kandungan kolagen pada lidah buaya pencegah
terjadinya pembengkakan. Selain itu, lidah buaya mampu memberi efek
dingin yang membantu mengurangi rasa sakit.
RANGKUMAN PELAKSANAAN P3K:
a. waspadalah terhadap ancaman bahaya
b. usahakan keterangan cukup dan amati kobn sacara cermat sebelum bertindak.
c. uahakan pernapasan korban terus dapat berlangsung.
d. hentikan perdarahan yang besar.
e. lakukan tidakan pertolongan ditempat.
f. tentramkan korban yang sadar.
g. kirimkan berita ke dokter/puskesmas dan kalau perlu ke polisi.
PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus berlanjut sebelum mendapat pertolongan medis.
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas
- Periksa kembali nadi
- pertahakan komuikasi dengan penderita
PELAPORAN
Dalam pelaporan sebaiknya dicantumkan:
- umur dan jenis kelamin
- keluhan
- tingkat kesadaran
- keadaan jalan napas
- denyut nadi
- perkembangan yang lainnya.
Follow Us